Ternyata, energi yang terbuang masih besar, 60 persen! Sebagian besar dari energi yang hilang itu justru menyebabkan knalpot atau sistem pembuangan mesin menjadi sangat panas. Separohnya lagi diserap oleh sistem pendinginan mesin.
Ternyata, energi yang terbuang masih besar, 60 persen! Sebagian besar dari energi yang hilang itu justru menyebabkan knalpot atau sistem pembuangan mesin menjadi sangat panas. Separohnya lagi diserap oleh sistem pendinginan mesin.
Para periset telah membuktikan, teknologi turbosteamer yang diperkenalkan ke publik pertama kalinya pada Desember 2005. Generasi pertama turbosteamer ini dikembangkan dengan pendekatan pendekatan maksimalis, yaitu sistem dua siklus. Elemen primer adalah sirkuit suhu tinggi yang menggunakan “heat exchanger” atau penyerap panas dari knalpot. Lantas dihubungkan ke sirkuit kedua yang mengumpulkan panas dari sistem pendingin mesin yang dikombinasikan dengan panas suhu tinggi dari sirkuit primer.
Agar nantinya bisa diproduksi, pengembangan saat ini difokuskan untuk mengurangi ukuran dan membuat sistemnya makin sederhana. Dengan ini pula perbandingan antara biaya dan keuntungan menjadi optimal. Karena itu, periset kini fokus merancang komponen dengan hanya satu sirkuit temperatur tinggi.
“Pemulihan energi panas dilakukan pada knalpot. Energinya digunakan untuk memanaskan cairan di bawah suhu tekanan tinggi. Cairan yang dipanaskan akan memuai,mengalir ke turbin, berputar dan menghasilkan energi,” jelas Jürgen Ringler, Team Leader untuk Thermal Energy Converter di pusat Riset dan Teknologi BMW Group.
Pada turbosteamer generasi terakhir, para insinyur mengembangkan turbin ekspansif yang inovatif berdasarkan prinsip turbin impuls (aksi) dengan berbagai kelebihannya (lebih murah, ringan dan kecil) dibandingkan dengan konsep sebelumnya.(sumber ; kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar