Entri Populer

Entri Populer

Minggu, 17 November 2013

Kursus CATIA hari Sabtu dan Minggu



Laboratorium Desain & Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada Menyelenggarakan Kursus Desain Menggunakan Software CATIA
 Staff Pengajar Dari Dosen Teknik Mesin Universitas Darma Persada dan Alumni yang telah berpengalaman
 Kursus CATIA ini dibagi dalam 3 tingkatan keahlian :
Basic, disini peserta kursus akan dilatih dalam pembuatan Desain Part 3D
Medium, disini peserta kursus akan dilatih dalam pembuatan Assembling Part Mekanisme dan Animasi
Advance, disini peserta kursus akan dilatih dalam pembuatan Analisis Struktur, dan Surface Design
 Adapun Biaya Kursus Desain Menggunakan Software CATIA ini adalah :
1.      Untuk 1 Orang (privat) masing-masing tingkatan sebesar Rp 1.500.000,  akan mendapatkan Sertifikat yang dikeluarkan oleh Laboratorium Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Modul berupa CD Tutorial.
2.      Untuk peserta 2 Orang masing-masing tingkatan sebesar Rp 850.000,  akan mendapatkan Sertifikat yang dikeluarkan oleh Laboratorium Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Modul berupa CD Tutorial
3.      Untuk Peserta 3, 4 s/d 5 orang masing-masing tingkatan sebesar Rp 750.000,  akan mendapatkan Sertifikat yang dikeluarkan oleh Laboratorium Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Modul berupa CD Tutorial.
4. Untuk peserta lebih dari 5 orang, orang masing-masing tingkatan sebesar Rp 500.000,  akan mendapatkan Sertifikat yang dikeluarkan oleh Laboratorium Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Modul berupa CD Tutorial.
Ruang Kelas Kursus CATIA
 Lokasi Kursus Desain CATIA Di Laboratorium Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Jl. Radin Inten II, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Lamanya kursus 12 jam ditambah 2 jam ujian.  Pendaftaran dibuka tiap hari dari hari Senin s/d Minggu. Bagi yang berminat bisa menghubungi :  Yefri Chan ST. MT, No Hp : 081310607628, atau Lewat email di yefrichan2000@yahoo.com.

Selasa, 12 November 2013

Dampak Buruk Plastik Terhadap Ekosistem Laut.



Sejak lebih dari 10 tahun, para peneliti mencoba untuk mengungkap masalah pengotoran laut berdasarkan burung laut yang mati. Rata-rata ditemukan 31 partikel plastik di lambung bangkai hewan yang biasanya terdampar di pesisir pantai. Dari data ini para peneliti memperkirakan pada setiap kilometer persegi permukaan air ada sekitar 18.000 partikel plastik. Kadang ukurannya sangat kecil, kadang sebagai kantong plastik utuh.
Plastik Bertahan di Laut Ratusan Tahun
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt pakar sampah dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar pengotoran berasal dari plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang dari darat dan tidak dari laut. Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan dari turis, penduduk yang dibawa sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik yang tipis dan ringan dan setelah dipakai sekali langsung dibuang, mudah terbang dari lokasi pembuangan sampah.
Komisi Eropa di BrĂ¼ssel kini memutuskan untuk mendesak negara anggota mengurangi secara drastis penggunaan kantong plastik. 100 milyar kantong plastik digunakan di Uni Eropa setiap tahun. Komisaris urusan lingkungan Janez Potocnik: "Lebih dari delapan milyar plastik menjadi sampah dan menimbulkan masalah lingkungan luar biasa, khususnya hewan yang menelan partikelnya."
Empat Kantong Plastik di Finlandia, 450 di Slowakia
Namun masalah kantong plastik tidak sama bagi setiap negara. Denmark dan Finlandia hanya membutuhkan empat kantong plastik per orang setiap tahunnya. Sementara Polandia, Portugal dan Slowakia perlu lebih dari 450 kantong. Di Jerman per orangnya menggunakan 70 kantong plastik. "Beberapa negara anggota telah sukses mengurangi jumlah kantong plastik", ujar Potocnik. "Jika negara lain mengikutinya, maka konsumsi di Uni Eropa bisa berkurang 80 persen."
Usulan komisaris lingkungan Uni Eropa harus diterima terlebih dahulu oleh Parlemen Eropa dan dewan menteri Uni Eropa yang diwakili pemerintahan negara anggota. Beberapa diantaranya bisa mengajukan keberatan. Negara dengan industri plastik yang kuat seperti Perancis dan Jerman akan berusaha mengurangi tuntutan Uni Eropa.
Benjamin Bongart dari NABU mendukung usulan komisaris Uni Eropa. Ia merujuk pada langkah yang diambil oleh Irlandia. Negara ini setiap tahunnya menaikkan pajak penggunaan kantong plastik. Saat ini setiap kantong plastik pajaknya 22 sen: "Dampaknya, jumlah penggunaan kantong plastik berkurang hingga 90 persen dan kini setiap penduduk di Irlandia per tahunnya hanya menggunakan 18 kantong plastik."
Semakin Kaya, Semakin Banyak Plastik
Pakar masalah sambah dari NABU ini menganggap Uni Eropa sebagai motor perlindungan lautan di seluruh dunia. Karena ini bukan hanya masalah di Eropa. Khususnya di negara ambang industri yang semakin maju juga semakin banyak menggunakan produk plastik.
Jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut, masalah di Eropa tidak separah itu. Bongardt menambahkan, "Tentu Uni Eropa tidak bisa menyelesaikan masalah di seluruh dunia. Tapi setidaknya kita bisa memberikan contoh baik dan mengatakan kita di negara industri berupaya mengurangi plastik. Dan mungkin saja ini bisa diikuti oleh beberapa negara ambang industri." (sumber : dw.de/indonesia)