JIKA Anda parkir mobil di ruang terbuka saat terik matahari, sebaiknya berhati-hati saat masuk ke mobil dan langsung menyalakan penyejuk ruangan. Waspada terhadap penyakit sesak napas yang mengancam.
Saat memasuki mobil yang diparkir di ruang terbuka, udara panas dalam kendaraan biasanya langsung menyergap. Pada umumnya, penyejuk ruangan mobil atau AC menjadi solusi karena tak tahan menahan hawa dari udara panas.
Di sinilah bahayanya. Sebab, menggunakan penyejuk ruangan mobil tidak bisa dilakukan sembarang. Pada beberapa kondisi, menyalakan penyejuk tersebut justru berbahaya bagi kesehatan.
Ahli Kesehatan dr. Fanda Ayyu mengatakan, ketika cuaca panas dan mobil diparkir di tempat yang terkena sinar matahari, langsung menyalakan AC mobil mengandung risiko kesehatan. Ancaman itu datang dari dashboard mobil, sofa, atau interior mobil lainnya yang dapat memancarkan benzena atau senyawa kimia bagi bahan baku plastik.
Senyawa tersebut mampu menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, mengantuk, dan sakit kepala. Jadi, kata dia, interior mobil yang umumnya terbuat dari plastik dapat menimbulkan racun berbahaya ketika terkena panas yang menyengat.
Semakin lama mobil terpapar sinar matahari langsung, maka interior mobil semakin panas. Alhasil, senyawa benzena akan semakin meningkat dan dapat menimbulkan toksin berbahaya. Saat menyalakan AC dan menutup rapat mobil, udara yang tidak sehat tersebut akan terkumpul dan terserap oleh tubuh.
"Sebaiknya, setelah menyalakan mesin, buka kaca mobil agar udara yang terkurung di dalam bisa berganti dengan udara baru yang lebih segar," ujar dokter yang bertugas di RS Polri Dr. Sukanto Jatinegara ini saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Masalah serupa, yaitu gangguan pada pernapasan, juga bisa terjadi ketika menyalakan AC terlalu lama ketika mobil dalam situasi tidak jalan dan tertutup rapat. Kondisi seperti itu bisa akan membuat sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik.
Apalagi, kata dia, jika sistem pembuangan mobil mengalami kebocoran. Akibatnya, kabin akan dipenuhi sisa pembuangan berupa gas karbon monoksida yang dapat membuat pengendara keracunan.
"Dalam tingkat berlebih akan menyebabkan gangguan pernapasan. Bahkan bisa membahayakan nyawa," ucap dokter lulusan UPN Veteran Jakarta ini.
Untuk itu, kata Fanda, jika ingin beristirahat di dalam mobil, sebaiknya biarkan jendela terbuka agar udara bisa berganti secara baik. Hindari menyalakan mobil di ruang tertutup seperti garasi dalam waktu lama. Buangan dari knalpot yang terkumpul di bawah mobil atau di ruangan bisa tersedot ke dalam mobil.
"Kebiasan adalah faktor penting yang bisa menyelamatkan kita dari risiko kesehatan," tukas dia. (sumber; yahoo.com)
Saat memasuki mobil yang diparkir di ruang terbuka, udara panas dalam kendaraan biasanya langsung menyergap. Pada umumnya, penyejuk ruangan mobil atau AC menjadi solusi karena tak tahan menahan hawa dari udara panas.
Di sinilah bahayanya. Sebab, menggunakan penyejuk ruangan mobil tidak bisa dilakukan sembarang. Pada beberapa kondisi, menyalakan penyejuk tersebut justru berbahaya bagi kesehatan.
Ahli Kesehatan dr. Fanda Ayyu mengatakan, ketika cuaca panas dan mobil diparkir di tempat yang terkena sinar matahari, langsung menyalakan AC mobil mengandung risiko kesehatan. Ancaman itu datang dari dashboard mobil, sofa, atau interior mobil lainnya yang dapat memancarkan benzena atau senyawa kimia bagi bahan baku plastik.
Senyawa tersebut mampu menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, mengantuk, dan sakit kepala. Jadi, kata dia, interior mobil yang umumnya terbuat dari plastik dapat menimbulkan racun berbahaya ketika terkena panas yang menyengat.
Semakin lama mobil terpapar sinar matahari langsung, maka interior mobil semakin panas. Alhasil, senyawa benzena akan semakin meningkat dan dapat menimbulkan toksin berbahaya. Saat menyalakan AC dan menutup rapat mobil, udara yang tidak sehat tersebut akan terkumpul dan terserap oleh tubuh.
"Sebaiknya, setelah menyalakan mesin, buka kaca mobil agar udara yang terkurung di dalam bisa berganti dengan udara baru yang lebih segar," ujar dokter yang bertugas di RS Polri Dr. Sukanto Jatinegara ini saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Masalah serupa, yaitu gangguan pada pernapasan, juga bisa terjadi ketika menyalakan AC terlalu lama ketika mobil dalam situasi tidak jalan dan tertutup rapat. Kondisi seperti itu bisa akan membuat sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik.
Apalagi, kata dia, jika sistem pembuangan mobil mengalami kebocoran. Akibatnya, kabin akan dipenuhi sisa pembuangan berupa gas karbon monoksida yang dapat membuat pengendara keracunan.
"Dalam tingkat berlebih akan menyebabkan gangguan pernapasan. Bahkan bisa membahayakan nyawa," ucap dokter lulusan UPN Veteran Jakarta ini.
Untuk itu, kata Fanda, jika ingin beristirahat di dalam mobil, sebaiknya biarkan jendela terbuka agar udara bisa berganti secara baik. Hindari menyalakan mobil di ruang tertutup seperti garasi dalam waktu lama. Buangan dari knalpot yang terkumpul di bawah mobil atau di ruangan bisa tersedot ke dalam mobil.
"Kebiasan adalah faktor penting yang bisa menyelamatkan kita dari risiko kesehatan," tukas dia. (sumber; yahoo.com)