Entri Populer

Entri Populer

Kamis, 05 September 2013

Cara Perawatan fan Split/Kipas Angin Seperti AC

Perawatan untuk fan split/kipas angin seperti AC anda dapat dilakukan sendiri, biasanya tanda-tanda fan split/kipas angin seperti AC sudah harus dilakukan perawatan adalah jika bunyi fan split terdengar agak berisik dari biasanya ada kemungkinan saringan udaranya sudah kotor, atau anda dapat melakukan pengecekan secara berkala saringan udaranya. Berikut tahapan dalam perawatannya :
1. Buka tutup fan split/kipas angin seperti AC bagian depan.
2. Keluarkan saringan udara yang ada didalam biasanya ada 2 buah saringan bagian kanan dan kiri
3.Cuci saringan udara dengan air  cukup direndam dan disiram dengan air yang bertekanan dan jangan menggunakan sikat karena bahan saringan terbuat dari serat yang mudah robek.
Setelah bersih jemur sampai kering, dan pasangkan kembali seperti semula, mudah bukan anda tidak harus memanggil tukang service AC  kerumah untuk pekerjaan ini. Perawatan Fan split yang lebih mudah dari pada AC biasa merupakan salah satu keunggulan dan Fan Split/Kipas angin seperti AC ini.Selamat mencoba Dirumah.


Minggu, 01 September 2013

Efek Buruk PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara ) Terhadap Ekosistem Laut



Tim periset dari University of Michigan dan University of Hawaii mengatakan telah memecahkan misteri bagaimana merkuri masuk ke tubuh ikan, dan mengingatkan orang agar membatasi konsumsi ikan.
Menurut para periset, emisi dari pembangkit listrik tenaga batubara di Cina dan India sangat mungkin menjadi sumber merkuri yang ditemukan pada beberapa jenis tertentu ikan di Samudera Pasifik.
Merkuri dapat berdampak pada sistim syaraf pusat manusia, jantung dan sistim kekebalan tubuh.
Penemuan tersebut telah mendorong Profesor Joel Blum dari Universityof Michiganuntuk mendesak dibatasinya konsumsi beberapa jenis ikan tertentu menjadi dua kali seminggu. "Orang dapat memperkecil paparan mereka terhadap merkuri dengan membatasi konsumsi jumlah jenis ikan tertentu, seperti ikan todak (swordfish), tuna dan tilefish yang memiliki merkuri paling tinggi," kata Profesor Blum.
Professor Blum memperkirakan, tingkat racun dalam ikan Samudra Pasifik akan meningkat dalam beberapa puluh tahun mendatang kecuali emisi merkuri global dikurangi.
Dikatakannya, sementara emisi dari beberapa negara berkurang, di negara-negara lainnya meningkat."Di Cina dan India dimana penggunaan batu bara mereka naik cepat dan porsi emisi merkuri global mereka telah meningkat, dibanding negara-negara lain atau benua-benua lain seperti Amerika utara dan Eropa yang telah benar-benar mengurangi merkuri."(sumber : republika.co.id)